Laporan Pendahuluan : Abses

A. Pengertian Abses
Abses merupakan kumpulan nanah atau netrofil yang telah mati yang terakumulasi disebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi atau biasannya oleh bakteri atau parasit atau karena adanya benda asing, misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik. Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran atau perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah (Siregar, 2004).

B. Jenis - Jenis Abses
Abses sendiri dibedakan ke dalam beberapa jenis. Beberapa jenis tersebut antara lain adalah sebagai berikut ini :
  1. Abses Ginjal
  2. Abses ginjal yaitu peradangan ginjal akibat infeksi. Ditandai dengan pembentukan sejumlah bercak kecil bernanah atau abses yang lebih besar yang disebabkan oleh infeksi yang menjalar ke jaringan ginjal melalui aliran darah.
  3. Abses Perimandibular
  4. Bila abses menyebar sampai dibawah otot - otot pengunyahan, maka aka timbul bengkak - bengkak yang keras, dimana nanah akan sukar menembus otot untuk keluar, sehingga untuk mengeluarkan nanah tersebut harus dibantu dengan operasi pembukaan abses.
  5. Abses Rahang Gigi
  6. Radang kronis, yang terbungkus dengan terbentuknya nanah pada ujung akar gigi atau geraham. Menyebar ke bawah selaput tulang (sub-periostal) atau dibawah selaput lendir mulut ( submucosal) atau ke bawah kulit (sub-cutaneus). Nanah bisa keluar dari saluran pada permukaan gusi atau kulit mulut (fitsel). Perawatannya bisa dilakukan dengan mencabut gigi yang menjadi sumber penyakitnya atau perawatan akar dari gigi tersebut.
  7. Abses Sumsum Rahang
  8. Bila nanah menyebar ke rongga- rongga tulang, maka sumsum tulangakan terkena radang osteomyelitis. Bagian - bagin dari tulang tersebut dapat mati dan kontradiksi dengan tubuh. Dalam hal ini nanah akan keluar dari beberapa tembat atau multiple fitsel.
  9. Abses Dingin atau Cold Abcess
  10. Pada abses ini, karena sedikitnya radang, maka abses ini merupakan abses menahun yang terbentuk secara perlahan - lahan. Biasanya terjadi pada penderita tuberkulosis tulang, persendian atau kelenjar limfa akibat perkijauan yang luas.
  11. Abses Hati
  12. Abses ini akibat komplikasi disentri amuba atau Entamoeba Histolytica, yang sesungguhnya bukan abses, karena rongga ini tidak berisi nanah, melainkan jaringan nekrotik yang disebabkan oleh amuba. Jenis abses ini dapat dikenali dengan ditemukannya amuba pada dinding abses dengan pemeriksaan histopologis dari jaringan.
  13. Abses (Lat Abscessus)
  14. Rongga abnormal yang berada di bagian tubuh, ketidak normalan di bagian tubuh disebabkan karena pengumpulan nanah ditempat rongga - rongga itu akibat proses radang yang kemudian membentuk nanah. Dinding rongga abses biasanya terdiri atas sel yang telah cedera, tetapi masih hidup. Isi abses yang berupa nanah tersebut terdiri atas sel darah putih dan jaringan nekrotik yang mencair. Abses biasanya disebabkan oleh kuman patogen, misalnya bisul (Amin Hardi, 2013).
C. Etiologi
Menurut Siregar (2004) suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara, yaitu :

  1. Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril.
  2. Bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain.
  3. Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :
  1. Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinyainfeksi.
  2. Daerah  yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang.
  3. Terdapat gangguan sistem kekebalan.
Bakteri tersering penyebab abses adalah Staphylococus Aureus

D. Manifestasi Klinis
Abses bisa terbentuk di seluruh bagian tubuh, termasuk paru paru, mulut, rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau tepat dibawah kulit terutama jika timbul diwajah.
Menurut Smelter dan Bare, gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnyaterhadap fungsi suatu organ saraf. Gejalanya bisa berupa :
  1. Nyeri
  2. Nyeri Tekan
  3. Teraba Hangat
  4. Pembengkakan
  5. Kemerahan
  6. Demam
Suatu abses yang terbentuk dibawah kulit biasanya tampak sebagai benjilan. Adapun lokasi abses antara lain kelriak, telinga, dan tungkai bawah. Jika abses akan pecah, maka pada daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis. Suatu abses di dalam tubuh sebelum menimbulkan gejala seringkali terlebih dahulu tumbuh lebih besar. Abses memungkinan akan menyebarkan infeksi ke seluruh tubuh.

Pada pemeriksaan fisik pada penderita abses mungkin akan ditemukan ciri - ciri sebagai berikut :
  1. Luka terbuka atau tertutup.
  2. Organ atau jaringan terinfeksi.
  3. Massa eksudat
  4. Peradangan.
  5. Abses superficial dengan ukuran bervariasi
  6. Rasa sakit dan bila di palpasi akan terasa fluktuatif
Sedangkan pada pemeriksaan laboratorium dan diagnostik akan menunjukan :
  1. Hasil pemeriksaan leukosit menunjukan peningkatan jumlah sel darah putih.
  2. Untuk menentukan ukuran dan lokasi abses dilakukan pemeriksaan rontgen, USG, CT scan, atau MRI.

E. Masalah Yang Lazim Muncul
Masalah yang lazim muncul atau diagnosa keperawatan pada penderita abses yaitu :
  1. Nyeri akut b.d agen injuri biologis
  2. Hipertermia b.d proses penyakit.
  3. Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder (leucopenia)
  4. Defisiensi pengetahuat b.d kurang pengetahuan tentang proses penyakit.
  5. Resiko perdarahan b.d pembedahan
  6. Ansietas b.d krisi situsional (tindakan yang dilakukan).

F. Discharge Planning
Discharge palannin pada abses meliputi berikut ini :
  1. Berhenti merokok
  2. Biasakan hidup bersih.
  3. Makan makanan yang mengandng vitamin dan hindari minuman minuman beralkohol.
  4. Berolahraga secara rutin.
  5. Bersihkan luka dengan benar dan hindari memencet abses.

G. DAFTAR PUSTAKA / REFERENSI
  • Hardi, Amin, 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi 1.Media Action Publishing : Yogyakarta

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Laporan Pendahuluan : Abses"

Post a Comment