Pathway Keperawatan : Kanker Serviks

PATHWAY KEPERAWATAN
KANKER SERVIKS

Pathway Keperawatan : Kanker Serviks
Kanker serviks biasa timbul di daerah yang disebut squamo-columnar junction (SCJ), yaitu batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan endoserviks kanalis serviks, dimana secara histologik terjadi perubahan dari epitel ektoserviks yaitu epitel skuamosa berlapis dengan epitel endoserviks yaitu epitel kuboid/kolumnar pendek selapis bersilia. Letak SCJ dipengaruhi oleh faktor usia, aktivitas seksual dan paritas. Pada wanita muda SCJ berada di luar ostium uteri eksternum, sedangkan pada wanita berusia di atas 35 tahun SCJ berada di dalam kanalis serviks, Oleh karena itu pada wanita muda, SCJ yang berada di luar ostium uteri eksternum ini rentan terhadap faktor luar berupa mutagen yang akan displasia dari SCJ tersebut. Pada wanita dengan aktivitas seksual tinggi, SCJ terletak di ostium eksternum karena trauma atau retraksi otot oleh prostaglandin.

Pada masa kehidupan wanita terjadi perubahan fisiologis pada epitel serviks, epitel kolumnar akan digantikan oleh epitel skuamosa yang diduga berasal dari cadangan epitel kolumnar. Proses pergantian epitel kolumnar menjadi epitel skuamosa disebut proses metaplasia dan terjadi akibat pengaruh pH vagina yang rendah. Aktivitas metaplasia yang tinggi sering dijumpai pada masa pubertas. Akibat proses metaplasia ini maka secara morfogenetik terdapat 2 SCJ, yaitu SCJ asli dan SCJ baru yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa baru dengan epitel kolumnar. Daerah di antara kedua SCJ ini disebut daerah transformasi.

Penelitian akhir-akhir ini lebih memfokuskan virus sebagai salah satu factor penyebab yang penting, terutama virus DNA. Pada proses karsinogenesis asam nukleat virus tersebut dapat bersatu ke dalam gen dan DNA sel tuan rumah sehingga menyebabkan terjadinya mutasi sel, Sel yang mengalami mutasi tersebut dapat berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat dan karsinoma in-situ dan kemudian berkembang menjadi karsinoma invasif. Tingkat displasia dan karsinoma in-situ dikenal juga sebagai tingkat pra-kanker. (Sjamsuhidajat,1997)


Tanda dan gejala stadium awal pada Ca Serviks jarang terdeteksi. Pada tahap lanjut, tanda dan gejalanya lebih jelas terlihat, diantaranya adalah seperti dibawah ini :
  1. Perdarahan spontan
  2. Hematuria
  3. Nyeri pada pinggang bagian bawah
  4. Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita
  5. Amenorhea
  6. Lemah
  7. Hipermenorhea (Mardjikoen, 1999)
Komplikasi dari kanker serviks meliputi sebagai berikut :
  1. Fistula uretra
  2. Disfungsi kandung kemih
  3. Anemia trombositopenis
  4. Mual,muntah, anoreksia
  5. Infeksi pelvis
  6. Sistitis dan kulit kering
  7. Fistula rektovaginal. (Mardjikoen, 1999).
>>> Baca juga mengenai Makalah Keperawatan : Kanker Serviks

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pathway Keperawatan : Kanker Serviks"

Post a Comment